Pages

Senin, 31 Mei 2010

komputassi

Komputasi dapat diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. Hal ini ialah apa yang disebut dengan teori komputasi, suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika. Selama ribuan tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel. Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer.

Secara umum iIlmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains). Dalam penggunaan praktis, biasanya berupa penerapan simulasi komputer atau berbagai bentuk komputasi lainnya untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam berbagai bidang keilmuan, tetapi dalam perkembangannya digunakan juga untuk menemukan prinsip-prinsip baru yang mendasar dalam ilmu.
teknologi komputasi adalah aktivitas penggunaan dan pengembangan teknologi komputer, perangkat keras, dan perangkat lunak komputer. Ia merupakan bagian spesifik komputer dari teknologi informasi.

Pengertian : Komputasi sebetulnya bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. Komputasi merupakan suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika. Selama ribuan tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel. Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer.

Komputasi yang menggunakan komputer inilah yang disebut dengan Komputasi Modern.
Komputasi modern menghitung dan mencari solusi dari masalah yang ada, yang menjadi perhitungan dari komputasi modern adalah :
1. Akurasi (bit, Floating poin)
2. Kecepatan (Dalam satuan Hz)
3. Problem volume besar (Down sizing atau paralel)
4. Modeling (NN dan GA)
5. Kompleksitas (Menggunakan teori Big O).

INDONESIA

Indonesia merupakan negara demokrasi yang dalam pemerintahannya menganut sistem presidensiil, dan Pancasila ini merupakan jiwa dari demokrasi. Demokrasi yang didasarkan atas lima dasar tersebut dinamakan Demokrasi Pancasila. Dasar negara ini, dinyatakan oleh Presiden Soekarno (Presiden Indonesia yang pertama) dalam Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau. Indonesia terbentang antara 6 derajat garis lintang utara sampai 11 derajat garis lintang selatan, dan dari 97 derajat sampai 141 derajat garis bujur timur serta terletak antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia/Oceania. Posisi strategis ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Apabila perairan antara pulau-pulau itu digabungkan, maka luas Indonesia menjadi1.9 juta mil persegi,
Lima pulau besar di Indonesia adalah : Sumatera dengan luas 473.606 km persegi, Jawa dengan luas 132.107 km persegi, Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia) dengan luas 539.460 km persegi, Sulawesi dengan luas 189.216 km persegi, dan Papua dengan luas 421.981 km persegi


PROVINSI
Indonesia saat ini memiliki 33 provinsi (termasuk 2 Daerah Istimewa (DI) dan satu Daerah Khusus Ibukota (DKI). Kedua DI tersebut adalah Nanggroe Aceh Darussalam dan Daerah Istimewa Yogyakarta sedangkan Daerah Khusus Ibukotanya adalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sebelum tahun 1999, Timor Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia, yang kemudian memisahkan diri melalui referendum menjadi Negara Timor Leste.

Daftar nama provinsi yang ada di Republik Indonesia saat ini berjumlah 33 provinsi:

A. Pulau Sumatra terdiri dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam / NAD (Daerah Istimewa),Sumatera Utara / Sumut, Sumatera Barat / Sumbar, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau / Kepri, Jambi, Sumatera Selatan / Sumsel, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung / Babel.

B. Pulau Jawa terdiri dari provinsi DKI Jakarta / Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat / Jabar, Banten, Jawa Tengah / Jateng, DI Yogyakarta / Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur / Jatim

C. Pulau Kalimantan terdiri dari provinsi Kalimantan Barat / Kalbar, Kalimantan Tengah / Kalteng, Kalimantan Selatan / Kalsel, Kalimantan Timur / Kaltim

D. Nusa Tenggara terdiri dari provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur

E. Pulau Sulawesi terdiri dari provinsi Sulawesi Barat / Sulbar, Sulawesi Utara / Sulut, Sulawesi Tengah / Sulteng, Sulawesi Selatan / Sulsel, Sulawesi Tenggara / Sultra, Gorontalo

F. Kepulauan Maluku dan Pulau Papua terdiri dari provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua

Provinsi Baru Hasil Pemekaran :
Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Gorontalo, Maluku Utara, Papua Barat


Berikut ini adalah sebagian infornasi yang terdapat dari masing-masing daerah yang dimana didaerah tersebut mencakup beberapa propinsi:

1. Provinsi DI Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / NAD
Rumah adat : Rumah Aceh
Senjata Tradisional : Rencong
Tarian khas : Tari Seudati, Tari Saman Meuseukat,

2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Rumah adat : Rumah balai batak toba
Senjata tradisional : Piso Surit, Piso Gaja Dompak, Piso Surit
Tarian khas : Tari Piring, Tari Payung,Tari Tor tor

3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Rumah adat : Rumah gadang
Senjata tradisional : Karih, Ruduih, Piarit
Tarian khas : Tari Piring, Tari Payung

4. Provinsi Bengkulu
Rumah adat : Rumah bubungan lima
Senjata tradisional : Kuduk, Badik, Rudus
Tarian khas : Tari Andun, Tari Bidadari Teminang Anak

5. Provinsi Riau
Rumah adat : Rumah melayu selaso jatuh kembar
Senjata tradisional : Pedang JenaWi, Badik Tumbuk Lado
Tarian khas : Tari Joget Lambak

6. Provinsi Kepulawan Riau
Rumah adat : Rumah melayu selaso jatuh kembar
Senjata tradisional : Pedang JenaWi, Badik Tumbuk Lado
Tarian khas : Tari Tandak, Tori Joged Lambak

7. Provinsi Jambi
Rumah adat : Rumah Panggung
Senjata tradisional : Badik Tumbuk Lada
Tarian khas : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampir Delapan

8. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel
Rumah adat : Rumah limas
Senjata tradisional : Tombak Trisula
Tarian khas : Tari Tanggal, Tari Putri Bekhusek

9. Provinsi Lampung
Rumah adat : Nuwo sesat
Senjata tradisional : Terapang, Pehduk Payan
Tarian khas : Tari Jangget, Tari Malinting

10. Provinsi Kepulawan Bangka belitung
Rumah adat : Rumah Panggung,Rumah Limas,Rumah Rakit
Senjata tradisional : Parang Bangka,Kedik,Siwar Panjang
Tarian khas : Tanggai,Zapin,Campak

11. Provinsi DKI Jakarta
Rumah adat : Rumah Kebaya
Senjata tradisional : Badik, Parang, Golok
Tarian khas : Tari Topeng, Tari Yopong, Tari Ronggeng

12. Provinsi Jawa Barat / Jabar
Rumah adat : Kesepuhan Cirebon
Senjata tradisional : Kujang
Tarian khas : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak

13. Provinsi Banten
Rumah adat : Rumah Panggung
Senjata tradisional : Golok
Tarian khas : Tari Topeng

14. Provinsi Jawa Tengah / Jateng
Rumah adat : Rumah Joglo
Senjata tradisional : Keris
Tarian khas : Tari Serimpi, Tari Blambangan Cakil,Tari Gandrung

15. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta
Rumah adat : Rumah Joglo, Rumah Bangsal Kencono
Senjata tradisional : Keris Jogja
Tarian khas : Tari Serimpi Sangu Pati, Tari Bedaya

16. Provinsi Jawa Timur / Jatim
Rumah adat : Rumah Joglo
Senjata tradisional : Clurit
Tarian khas : Tari Remong, Reog Ponorogo

17. Provinsi Kalimantan barat
Rumah adat : Rumah panjang
Senjata tradisional : Mandau
Tarian khas : Tari Monong, Tari Zapin Tembung

18. Provinsi Kalimantan tengah
Rumah adat : Rumah Betang
Senjata tradisional : Mandau, Lunjuk Sumpit Randu
Tarian khas : Tari Tambun dan bungai, Tari Balean Dadas

19. Provinsi Kalimantan Selatan
Rumah adat : Rumah Banjar
Senjata tradisional : Keris, Bujak Beliung
Tarian khas : Tari Baksa Kembang, Tari Radab rahayu

20. Provinsi Kalimantan Timur
Rumah adat : Rumah lamin
Senjata tradisional : Mandau
Tarian khas : Tari Gong, Tari perang

21. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTB
Rumah adat : Dalam loka samawa
Senjata tradisional : Keris, Sampari, Sondi
Tarian khas : Tari Mpaa Lenggogo, Tari Batunganga

22. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTT
Rumah adat : Rumah Musalaki
Senjata tradisional : Sundu
Tarian khas : Tari Perang, Tari Gareng Lameng

23. Provinsi Bali
Rumah adat : Gapura candi bentar
Senjata tradisional : Keris
Tarian khas : tari legong, tari kecak, Tari Pendet

24. Provinsi Sulawesi Barat
Rumah adat : Mamuju
Senjata tradisional : Keris
Tarian khas : Tari Piring,Tari Payung,Tari Randai

25. Provinsi Sulawesi Utara / Sulut
Rumah adat : Rumah bolaang mongondow
Senjata tradisional : Keris, Peda, Sabel
Tarian khas : Tari Maengket, Tari Polopalo

26. Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng
Rumah adat : Souraja / Rumah besar
Senjata tradisional : Pasatimpo
Tarian khas : Tari Lumense, Tari Peule Cinde

27. Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra
Rumah adat : Laikas
Senjata tradisional : Keris
Tarian khas : Tari Balumpa, Tari Dinggu

28. Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Rumah adat : Tongkonan
Senjata tradisional : Badik
Tarian khas : Tari Kipas

29. Provinsi Gorontalo
Rumah adat : Bandayo Po Boibe, Bele li Mbui, Dulohupa
Senjata tradisional : Keris,Sabele/Parang
Tarian khas : Tari Polopalo

30. Provinsi Maluku
Rumah adat : Rumah Baileo
Senjata tradisional : Parang Salawaki / Salawaku, Kalawai
Tarian khas : Tari Lenso, Tari Cakalele

31. Provinsi Maluku Utara
Rumah adat : Rumah Baileo
Senjata tradisional : Keris
Tarian khas : Tari Perang, Tari Nahar Ilaa

32. Provinsi PapuaBarat
Rumah adat : Rumah Hanoi
Senjata tradisional : Pisau Belati
Tarian khas : Tari Suanggi, Tari Perang,Tari Selamat Datang

33. Provinsi Papua
Rumah adat : Rumah Hanoi
Senjata tradisional : Pisau Belati
Tarian khas : Tari Suanggi, Tari Perang, Tari Selamat Datang

Mobil yang tak sabar

Setiap pagi aktivitas saya adalah mengantar adik saya kesekolah.tiap jam 6 kami berangkat. Walaupun kadang-kadang tidak jam 6 pas. Jika kami berangkat jam enam lewat, Seperti biasa titik kemacetan adalah di jalan dekat pertigaan gang pala. Karena itu berbatasan dengan sekolah sekolah dan banyak sekali angkot yang ngetem / berhenti disana.

Tadi pagi tepatnya jam enam lewat sepuluh kami sudah sampai gang pala, karena tadi berangkatnya kesiangan jadinya kami terjebak macet digang pala. Dikemacetan yang terdengar suara mesin, tiba-tiba suara klakson mobil tertengar “ tetttttt…tteeeeettt…tteeeettt…teeeettttteee” hufh suaranya begitu keras dan membuat tambah berisik.

Mobil mazda tipe lama dan berplat pemerintah, mobil tersebut tidak mengantri malah mengambil arah berlawanan untuk memotong mobil yang paling depan. Anehnya padahal orang tersebut yang salah tapi selalu marah-marah sama orang lain. Kebetulan ada mobil angkot didepan mau belok karena dalam kondisi macet jadi mobil angkot tersebut tidak bergerak. Mobil yang berflat merah tersebut langung mengklakson dengan cukup lama dan adu mulut dengan mobil angkot tersebut, bahasa yang dikeluarkan juga tidak mencerminkan orang berpendidikan.

Disamping motor saya ada seorang guru yang sedang naik ojek lalu guru tersebut bilang “ DASAR ORANG GILA, ga sabar bangat” . saya mendengar keluhan guru tersebut.memang mobil yg berflat pemerintah memang tidak tahu diri.

Saya tahu mobil tersebut karena mobil flat pemerintah tersebut setiap saya berbarengan dengan mobil tersebut selalu mobil itu memebuat keributan dan ciri khasnya mengklakson dengan keras dan sering “tetetteteeeeeeeeeeee,,ttteeeeettttt,teeetttttteeee”.

Sebelumnya dihari kemarin saya juga pernah bertemu dengannya seperti biasa mobil tersebut tidak mau mengalah dan selalu mengklakson. Depan puskesmas ada ibu” membawa balita sambil mengendarain motor langsung diklakson sama mobil tersebut anak tersebut langsung menagis karena terkejut dengan suara klakson mobil yang tak sabar itu.

Pokoknya setiap ketemu dengan mobil itu semua orang seluu menghujat dy karena tak pernah sabar untuk mengantri. Memang menyebalkan sekali klo harus bertemu lagi setiap pagi dengan mobil yang tak mau ngalah dan sabar itu.

Sabtu, 15 Mei 2010

bab 4 dan revisi bab 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pembelajaran dengan metode membaca buku terkadang membuat siswa bosan. Hal itu disebabkan penyampaian yang kurang menarik dan cenderung membosankan, sehingga membuat siswa menjadi mudah lupa dengan apa yang dipelajarinya, terutama pelajaran yang bersifat teoritis.
Dalam pelajaran kebudayaan Indonesia pastinya banyak materi yang harus dibaca, anak-anak sekarang ini minat membaca sangat kurang sehingga dalam pelajaran ini siswa cenderung malas mempelajarinya.
Dalam pelajaran kebudayaan Indonesia terkadang kurangnya gambar rumah adat, pakaian adat, senjata adat, alat music dan lagu-lagu kebudayaan yang hanya ditulis syairnya tanpa ada lagu yang bisa didengarkan.
Indonesia yang mempunyai kebudaayaan yang beranekaragam membuat siswa-siswi tidak mengetahui semua kebudayaan Indonesia yang begitu menarik untuk dipelajari karena kurangnya juga pembelajaran tentang kebudayaan Indonesia. Disekolah yang paling difokuskan adalah pelajaran yang bersifat menghitung yang akan di ujikan Negara. Padahal pelajaran kebudayaan Indonesia juga penting agar anak-anak bangsa dapat mengenal, melestarikan dan menjaga kebudayaan Indonesia.

1.2. Batasan Masalah

Dari masalah-masalah yang dialami siswa dalam mempelajari pengenalan kebudayaan Indonesia dibatasi pada pengenalan rumah adat yang memberikan informasi tentang rumah adat itu sendiri, gambar pakaian adat dan gambar senjata adat beserta nama senjata tersebut.
Hanya satu lagu daerah dari setiap provinsi yang ditampilkan.
Penelitian ini tidak memberikan informasi yang secara mendetail tentang senjata dan pakaian adat tersebut. dan tidak menampilkan syair lagu dari setiap provinsi.



1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah membuat aplikasi pengenalan rumah adat dan pakaian adat Indonesia agar anak-anak yang menggunakan aplikasi ini bisa mengenal macam-macam kebudayaan dan dapat mempelajari kebudayaan tersebut lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan metode membaca buku.

1.4. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini menggunakan metode studi pustaka, dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan kebudayaan Indonesia terutama tentang pakaian adat, rumah adat, senjata adat.
Selain itu informasi juga diperoleh dari browsing di internet. Serta diskusi dengan teman-teman dan dosen pembimbing.

1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan pembahasan yang bertujuan memberikan laporan secara jelas dan sistematis.
Penulis membagi penulisan ilmiah ini menjadi empat bab terdiri dari :

BAB 1. PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdapat gambaran umum tentang permasalahan yang akan dibahas seperti latar belakang penulisan, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB 2. LANDASAN TEORI
Menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung atau berhubungan dengan penulisan ilmiah ini.


BAB 3. PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi mengenai tahapan pembuatan aplikasi animasi, mulai dari struktur navigasi, rancangan tampilan atau storyboard data, tahap-tahap penyusunan dari awal sampai akhir, aplikasi suara dan objek serta implementasikan action script yang digunakan.

BAB 4. PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan penulisan, saran-saran dan harapan yang ditunjukan kepada pembaca.

































BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dengan dibuatnya aplikasi pengenalan rumah adat dan pakaian adat ini, memudahkan siswa mengenal kebudayaan di Indonesia dan lebih cepat mempelajari kebudayaan Indonesia. dalam aplikasi ini menampilkan rumah adat, pakaian adat, senjata adat, dan lagu daerah. Informasi yang ditampilkan singkat tentang rumah adat tersebut. Kelebihan dari aplikasi ini adalah tampilan yang menarik dibandingkan dengan media buku, kerena penyajian aplikasi ini dibuat dengan animasi sehingga dapat menarik perhatian penggunanya khususnya anak SD kelas 4-6. Selain itu, setiap halaman provinsi sudah dilengkapi dengan lagu daerah masing-masing provinsi, serta mudah digunakan karena hanya menggunakan mouse untuk menjalankan aplikasi ini.

4.2 Saran

Didalam program aplikasi ini memiliki kekurangan, dalam hal informasi yang ditampilkan tidak terlalu mendetail, maka dari itu penulis menyarankan informasi dibuat lebih lengkap, animasi yang dibuat lebih bervariasi, suara pendukung yang lebih fleksibel. Selain itu penulis menyarankan kepada siswa agar menggunakan aplikasi ini untuk mengenal kebudayaan Indonesia.

Jumat, 14 Mei 2010

Riwayat Batu Kuwung (Cerita Rakyat Banten)

Ki Sarmin adalah seorang saudagar yang sangat kaya. Ia amat baik hati dan suka membantu. Suatu ketika, musibah menimpanya. Tiba-tiba saja kakinya lumpuh dan tidak ada yang mampu menyembuhkan.
Ki Samir tabah dan sabar menghadapi hal itu. Ia banyak berdoa kepada yang Maha Kuasa supaya diberikan kesembuhan.

Pada suatu malam, seorang lelaki tua mendatangi Ki Sarmin dalam mimpi. Lelaki tua itu berkata “ kalau ingin penyakitmu sembuh, pergilah engkau seorang diri kekaki Gunung Karang. Temukan satu batu cekung, lalu bertapalah selama empat puluh malam diatas batu itu. Di akhir tapamu, air panas akan memancar dari batu itu.mandilah engkau dengan air itu pun akan sembuh.

Pada mulanya, Ki Sarmin tak mempedulikan mimpinya. Namun ketika malam berikutnya dan malam berikutnya mimpi itu muncul lagi, akhirnya ia bermaksud membuktikan mimpi itu.
Ia pun menuju kaki Gunung Karang seorang diri. Setelah melakukan perjalanan sangat panjang dan susah payah, ia pun tiba dikaki Gunung Karang.
Dicarinya batu cekung yang disebutkan dalam mimpi. Ki Sarmin berhasil menemukan batu itu.

Ki Sarmin melakukan tapa. Ia mendapat banyak godaan. Godaan-godaan itu seram-seram dan menakutkan.
Ki Sarmin berusaha keras agar tapanya tidak batal. Akhirnya, ia pun berhasil menyelesaikan tapanya itu selama empat puluh hari empat puluh malam.
Ki Sarmin pun turun dari batu cekung. Dari batu itu kemudian memancar air. Ki Sarmin menyentuhnya. Air itu panas. Ki Sarmin lalu mandi dengan air itu.
Selesai mandi,, Ki Sarmin merasa tubuhnya sangat segar. Ajib, penyakit lumpuh Ki Sarmin lenyap. Kakinya dapat digerakkan kembali seperti semula.
Ki Sarmin memanjatkan puji syukur pada Yang Maha Kuasa atas kesembuhannya itu. Lalu, dengan penuh suka cita. Ki Sarmin pulang.

Batu cekung itu kemudian menjadi buah bibir. Banyak orang datang ketempat batu itu berada untuk membuktikan khasiat air yang memancar dari batu itu.
Batu itu kemudian dikenal dengan nama Batu Kuwung(yang artinya “ Batu Cekung”) samapai sekarang.

(Sumber : cerita rakyat dari Banten)

Keutamaan Bersedekah pada Hari Jumat

Hari jumat merupakan penghulu dari sekalian hai. Pada hari itu terjadi lima peristiwa. Diantaranya pada hari jumat itu ada suatu saat dimana tidak seorang hamba pun memohonkan sesuatu paddanya kecuali akan dikabulkan Allah permohonannya itu selama yang dimintanya bukan suatu yang haram. Berikut cerita tentang keutamaan bersedekah dihari Jumat.

Al kisah ada seorang pemuda dari Samarkan, dia mengalami sakit parah sudah begitu lama. Dalam keadaan sakit itu dia pernah berkata: jika Allah SWT. Mengaruniakan kesembuhan kepada dirinya, dia akan bernazar akan menyedekahkan semua hasil pekerjaannya pada hari Jumat. Tidak beberapa lama doannya terkabul, Allah SWT. Benar-benar menyembuhkan semua penyakit yang dideritanya sehingga dia bisa hidupdan bekerja sebagai sedia kala.

Kemudian, pada suatu waktu dia juga bernazar untuk orang tuanya yang telah meninggal, tetapi dia belum memiliki cukup uang. Lalu, ia diminta pendapat/fatwa kepada salah seorang ulama tempat ia tinggal bagaiman bisa melaksanakan nazarnya. Ulama tersebut memberi jalan kepada pemuda itu yakni pergi dan carilah kulit semngka lalu bersihkan dengan air, setelah itu pergilah ke jalan daerah Rasaniq kemudian lempar kulit semangka tersebut kepada himar-himar penduduk disana dan niatkanlah pahalanya untuk orang tuamu sehingga kamu bisa terbebas dari nazarmu.


Sumber : Ahmad Syihabuddin Bin Salamal Al Qalyubi 215 Kisah yang Meneguhkan Iman

Kisah Syaikh Muhammad Hamid


Al kisah seorang ulama pada zaman dahulu yang bernama Syaikh Muhammad Hamid pernah bercerita. dulu ketika ia masih belajar dipesantren, pernah mengalami putus asa dalam belajar. Syaikh telah berusaha untuk belajar dengan tekun yakni dengan membaca buku, tetapi ia tetap tidak mengerti dan merasa terus bergumul dalam kebodohan, semakin ia membaca, semakin bertambah pula kebinggungan yang ia rasakan. Akhirnya pada suatu waktu, ia memutuskan berjalan dan melawati lorong dan lereng-lereng gunung. Naik turun ia lakukan seraya terus melakukan perenungan(dialektika pemikiran).

Sampai di suatu tempat, dibawah pohon yang rindang Syaikh merasa kecapaian dan akhirnya ia beristirahat., tanpa diduga, dekat pohon tersebut, ada tetesan air dari daratan yang lebih tinggi. Tetesan air itu mengenai batu yang ada dibawahnya. Dari kejauhan, pandangan mata Syaikh tertuju pada batu yang diatasnya terjadi pengikisan akibat dari tetesan air tersebut kemudian ia merenung dengan melihat pada batu itu. Akhirnya, ia mendapat inspirasi dan mengambil kesimpulan bahwa batu saja yang tampak kelihatan keras, tetapi bila ia ditetesi air terus-menerus akan terjadi pengikisan, bahkan sampai dalam, apalagi otak saya. Bukankah otak saya lebih lunak dibandingkan batu?

Akhirnya, Syaikh memutuskan untuk tidak jadi pulang ke kampong halamannya dan kembali ke pesantren. Sampai di pesantren, ia belajar dengan lebih tekun. Ia memulai menelaah sebuah buku dengan sungguh-sungguh dan terus mengkaji ilmu pengetahuan dengan serius. Akhirnya, ia menjadi orang alim dan bahkan menjadi salah seorang ulama besar yang sampai sekarang masih dimanfaatkan.

Salah satu buku rujukan penting dalam berbagai disiplin ilmu agama, antara lain Bulugul Maram. Akhirnya, beliau dikenal dengan panggilan Ibnu Hajar artinya anak batu.

Kamis, 13 Mei 2010

KATA MAAF

“MAAF”, jangan anggap enteng kata yang hanya terdiri atas 4 huruf ini loch. Emank sih keseharian kita sekarang ini, kata “ MAAF” sudah layaknya sesobek kertas using yang berserakaan di mana-mana. Mudah dan ringan banget buat diucapin, dimana saja dan kapan saja.


“MAAF” , tolong ambilkan minum! atau “MAAF” bisa ambilkan kertas itu? Mudah bangetkan tapi pernah nggak sih, kita mengalami situasi yang sangat berat banget buat sekedar ngucapin sepatah kata maaf. Nggak semudah tadi. Tau dong situasi yang dimaksudkan??


Yap, kapan lagi kalau bukan saat kita melakukan kesalahan. Kondisi dimana kita harus minta maaf dan nggak semua orang bisa melakukannya loch. Banyak kita temui bahwa retaknya suatu hubungan dikarenakan pihak terkait nggak tahu kapan dan gimana caranya minta maaf. Nah, dalam kondisi seperti inilah dapat kita sadari betapa sepenggal kata “MAAF” bisa menjadi “ DEWA PENYELAMAT” bagi hubungan.

CLIENT SERVER

CLIENT SERVER

Pengertian Client Server
Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta olehclient.
Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.

Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :

1. Servis (layanan)
• Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
• Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
• Server sebagai provider, client sebagai konsumen
2. Sharing resources (sumber daya)
• Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.

3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris )
• Many-to-one relationship antara client dan server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.

4. Transparansi lokasi
• Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari client.

5. Mix-and-Match
• Perbedaan server client platforms

6. Pesan berbasiskan komunikasi
• Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban.

7. Pemisahan interface dan implementasi
• Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.

Client Server System


Client / Server Application


Perbedaan Tipe Client-Server
1.File Servers
• File server vendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah client-server.
• Untuk sharing file melalui jaringan

2.Database Servers
• Client mengirimkan SQL requests sebagai pesan pada database server,selanjutnya hasil perintah SQL dikembalikan.
• Server menggunakan kekuatan proses yang diinginkan untuk menemukan data yang diminta dan kemudian semua record dikembalikan pada client.

3.Transaction Servers (Transaksi Server)
• Client meminta remote procedures yang terletak pada server dengan sebuah SQL database engine.
• Remote procedures ini mengeksekusi sebuah grup dari SQL statement
• Hanya satu permintaan / jawaban yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi


4.Groupsware Servers
• Dikenal sebagai Computer-supported cooperative working
• Manajemen semi-struktur informasi seperti teks, image, , bulletin boards dan aliaran kerja
• Data diatur sebagai dokumen

5.Object Application Servers
• Aplikasi client/server ditulis sebagai satu set objek komunikasi
• Client objects berkomunikasi dengan server objects melalui Object Request Broker (ORB)
• Client meminta sebuah method pada remote object

6.Web Application Servers (Aplikasi Web Servers)
• World Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang digunakan untuk web.
• Client dan servers berkomunikasi menggunakan RPC seperti protokol yang disebut HTTP.

Fungsi client server
Dalam konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke client.



Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery.

Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
• Memungkinkan akses basis data yang besar
• Menaikkan kinerja
• Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
• Biaya untuk hardware dapat dikurangi
• Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data
• Biaya komunikasi berkurang
• Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
• Meningkatkan kekonsistenan
• Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
• Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami


Berikut ini adalah ringkasan fungsi client-server

Client
• Mengatur user interface
• Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
• Memproses aplikasi
• Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
• Memberikan response balik kepada pemakai
• Menyediakan akses basis data secara bersamaan
• Menyediakan kontrol recovery

Server
• Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
• Memeriksa autorisasi
• Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
• Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
• Memelihara data dictionary


Aplikasi client server
Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu system ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.

Macam-macam arsitektur aplikasi Client-Server beserta kelebihan dan kekurangannya yaitu:

1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
Keuntungan arsitektur standalone (one-tier):
• Sangat mudah
• Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan arsitektur standalone (one-tier):
• Skala kecil
• Susah diamankan
• Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
• Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
• Cepat dalm merancang dan mengaplikasikan

2. Client/Server (two tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.

Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service).
Tiga komponen tersebut yaitu :
1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.

Kelebihan dari model client/server
• Mudah
• Menangani Database Server secara khusus
• Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
• Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Server database manangani :
• Manajemen data
• Keamanan
• Query, trigger, prosedur tersimpan
• Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal.
Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.

Kekurangan dari model client/server :
• Kurangnya skalabilitas
• Koneksi database dijaga
• Tidak ada keterbaharuan kode
• Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil.
• Susah di amankan.
• Lebih mahal.


3. Three Tier
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server.
Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.

Kelebihan arsitektur Three Tier :
• Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
• Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah
• Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
Skala besar.
• Keamanan dibelakang firewall.
• Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
• Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.

Kekurangan arsitekture Three Tier :
• Lebih susah untuk merancang
• Lebih susah untuk mengatur
• Lebih mahal

4. Multi Tier
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk three – tier yang diperluas dalam model fisik yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang lain untuk mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client Application.
Kelebihan arsitektur Multi tier :
• Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapat dipusatkan pada middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control terhadap client-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting pada dcomcnfg.
• Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver seperti BDE/ODBC untuk mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middle server, tidak perlu pada masing-masing client.
• Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakan lagi untuk mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnya program untuk mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban pada tiap-tiap mesin karena program terdistribusi pada beberapa mesin.
• Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila terjadi perubahan sistem yang besar.

Kekurangan arsitektur Multi tier :
• Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
• Lebih mahal

Keunggulan client server

Keunggulan Client/Server
• Kecepatan akses lebih tinggi
• Sistem keamanan & administrasi lebih baik
• Sistem backup data lebih baik

Kelemahan Client/Server
• Biaya lebih mahal
• Dibutuhkan komputer dengan spesifikasi khusus untuk menjadi server
• Ketergantungan terhadap server, jika server terganggu maka keseluruhan jaringan terganggu

Client server local & secara geografis

Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation.

Client server lokal

Sedangkan LAN secara geografis maksudnya adalah local area network yang mencakup suatu gedung, bangunan dan lain-lain.
Manfaat LAN.
• Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
• Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).
• File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
• File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.
• Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.
• Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
• Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
• Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1 modem.

DISTRIBUSI DATABASE

I.PENGENALAN SISTEM BASIS DATABASE TERDISTRIBUSI

PENDAHULUAN

Distribusi DBMS harusnya dapat mengatasi sekumpulan permasalahan informasi (islands of information ). Basis data terkadang dianggap sebagai kumpulan elektronik saja yang terbatas dan tidak dapat di akses, seperti daerah yang terpencil. Dan DDBMS merupakan jawaban dari masalah geografi, masalah arsitektur komputer , masalah protokol komunikasi dan lain- lainnya.

KONSEP

Untuk membahas mengenai DBMS terdistribusi , terlebih dahulu mengetahui apa yang di maksud dengan basis data terdistribusi dan DBMS terdistribusi.

Basis data terdistribusi : Secara logik keterhubungan dari kumpulan-kumpulan data yang digunakan bersama-sama, dan didistribusikan melalui suatu jaringan komputer.

DBMS Terdistribusi :Sebuah sistem perangkat lunak yang mengatur basis
data terdistribusi dan membuat pendistribusian data
secara transparan.

DDBMS memiliki satu logikal basis data yang dibagi ke dalam beberapa fragment. Dimana setiap fragment disimpan pada satu atau lebih komputer dibawah kontrol dari DBMS yang terpisah , dengan mengkoneksi komputer menggunakan jaringan komunikasi.
Masing- masing site memiliki kemampuan untuk mengakses permintaan pengguna pada data lokal dan juga mampu untuk memproses data yang disimpan pada komputer lain yang terhubung dengan jaringan.
Pengguna mengakses basis data terdistribusi dengan menggunakan dua aplikasi yaitu aplikasi lokal dan aplikasi global, sehingga DDBMS memiliki karakteristik yaitu :

Kumpulan dari data logik yang digunakan bersama-sama
•Data di bagi menjadi beberapa fragment
•Fragment mungkin mempunyai copy ( replika )
•Fragment / replika nya di alokasikan pada yang digunakan
•Setiap site berhubungan dengan jaringan komunikasi
•Data pada masing-masing site dibawah pengawasan DBMS
•DBMS pada masing-masing site dapat mengatasi aplikasi lokal, secara otonomi
•Masing-masing DBMS berpastisipasi paling tidak satu global aplikasi.

Dari definisi tersebut , sistem diharapkan membuat suatu distribusi yang transparan. Basis data terdistribusi terbagi menjadi beberapa fragment yang disimpan di beberapa komputer dan mungkin di replikasi, dan alokasi penyimpanan tidak diketahui pengguna . Adanya Transparansi di dalam basis data terdistribusi agar terlihat sistem ini seperti basis data tersentralisasi. Hal Ini mengacu pada prinsip dasar dari DBMS (Date,1987b). Transparansi memberikan fungsional yang baik untuk pengguna tetapi sayangnya mengakibatkan banyak permasalahan yang timbul dan harus diatasi oleh DDBMS.
Paralel DBMSs

DDBMS memiliki perbedaan dengan paralel DBMS.


Paralel DBMSs ; Sistem manajemen basis data ini menggunakan beberapa prosesor dan disk yang dirancang untuk dijalankan secara paralel , apabila di mungkinkan, selama hal tersebut digunakan untuk memperbaiki kinerja dari DBMS


Sistem DBMS berbasis pada sistem prosesor tunggal dimana sistem prosesor tunggal tidak memiliki kemampuan untuk berkembang, untuk menghitung skala efektifitas dan biaya, keandalan dan kinerja dari sistem. Paralel DBMS di jalankan oleh berbagai multi prosesor . Paralel DBMS menghubungkan beberapa mesin yang berukuran kecil untuk menghasilkan keluaran sebuah mesin yang berukuran besar dengan skalabilitas yang lebih besar dan keandalan dari basis datanya.
Untuk menopang beberapa prosesor dengan akses yang sama pada satu basis data, DBMS paralel harus menyediakan manajemen sumber daya yang dapat diakses bersama. Sumber daya apa yang dapat digunakan bersama, dan bagaimana sumber daya tersebut di implementasikan, mempunyai efek langsung pada kinerja dan skalabilitas dari sistem , hal ini tergantung dari aplikasi atau lingkungan yang digunakan.

Ada tiga arsitektur yang digunakan pada paralel DBMS yaitu :
a. Penggunaan memory bersama ( share memory )
b. Penggunaan disk bersama ( share disk )
c. Penggunaan secara sendiri-sendiri ( share nothing )

Arsitektur pada penggunaan secara sendiri – sendiri ( share nothing ) hampir sama dengan DBMS terdistribusi, namun pendistribusian data pada paralel DBMS hanya berbasis pada kinerja nya saja. Node pada DDBMS adalah merupakan pendistribusian secara geographic, administrasi yang terpisah , dan jaringan komunikasi yang lambat, sedangkan node pada paralel DBMS adalah hubungan dengan komputer yang sama atau site yang sama.

Penggunaan Memori Bersama ( Share Memory ) adalah sebuah arsitektur yang menghubungkan beberapa prosesor di dalam sistem tunggal yang menggunakan memori secara bersama – sama ( gbr 1.3 ). Dikenal dengan SMP (Symmetric Multiprocessing ), metode ini sering digunakan dalam bentuk workstation personal yang mensupport beberapa mikroprosesor dalam paralel dbms, RISC ( Reduced Instruction Set Computer ) yang besar berbasis mesin sampai bentuk mainframe yang besar. Arsitektur ini menghasilkan pengaksesan data yang sangat cepat yang dibatasi oleh beberapa prosesor , tetapi tidak dapat digunakan untuk 64 prosesor dimana jaringan komunikasi menjadi masalah ( terjadinya bottleneck).

Penggunaan Disk Bersama ( Share Disk ) adalah sebuah arsitektur yang mengoptimalkan jalannya suatu aplikasi yang tersentrallisasi dan membutuhkan keberadaan data dan kinerja yang tinggi ( Gbr 1.4 ). Setiap prosesor dapat mengakses langsung semua disk , tetapi prosesor tersebut memiliki memorinya sendiri – sendiri. Seperti halnya penggunaan secara sendiri – sendiri arsitektur ini menghapus masalah pada penggunaan memori bersama tanpa harus mengetahui sebuah basis data di partisi. Arsitektur ini di kenal dengan cluster

Penggunaan Secara sendiri – sendiri ( Share nothing ) ; sering di kenal dengan Massively parallel processing ( MPP ) yaitu arsitektur dari beberapa prosesor di mana setiap prosesor adalah bagian dari sistem yang lengkap , yang memiliki memori dan disk ( Gbr 1.5 ). Basis data ini di partisi untuk semua disk pada masing – masing sistem yang berhubungan dengan basis data dan data di berikan secara transparan untuk semua pengguna yang menggunakan sistem . Arsitektur ini lebih dapat di hitung skalabilitasnya dibandingkan dengan share memory dan dapat dengan mudah mensupport prosesor yang berukuran besar. Kinerja dapat optimal jika data di simpan di lokal dbms.

Paralel teknologi ini biasanya digunakan untuk basis data yang berukuran sangat besar ( terabites ) atau sistem yang memproses ribuan transaksi perdetik. Paralel DBMS dapat menggunakan arsitektur yang diinginkan untuk memperbaiki kinerja yang kompleks untuk mengeksekusi kueri dengan menggunakan paralel scan, join dan teknik sort yang memperbolehkan node dari banyak prosesor untuk menggunakan bersama pemrosesan kerja yang di gunakan.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI DDBMS


Data dan aplikasi terdistribusi mempunyai kelebihan di bandingkan dengan sistem sentralisasi basis data. Sayangnya , DDBMS ini juga memiliki kelemahan.

KEUNTUNGAN:
• Merefleksikan pada bentuk dari struktur organisasinya
Ada suatu organisasi yang memiliki sub organisasi di lokasi yang tersebar di beberapa tempat,.sehingga basis data yang digunakan pun tersebar sesuai lokasi dari sub organisasi berada.

• Penggunaan bersama dan lokal otonomi
Distribusi secara geografis dari sebuah organisasi dapat terlihat dari data terdistribusinya, pengguna pada masing-masing site dapat mengakses data yang disimpan pada site yang lain. Data dapat dialokasikan dekat dengan pengguna yang biasa menggunakannya pada sebuah site, sehingga pengguna mempunyai kontrol terhadap data dan mereka dapat secara konsekuen memperbaharui dan memiliki kebijakkan untuk data tersebut. DBA global mempunyai tanggung jawab untuk semua sistem. Umumnya sebagian dari tanggung jawab tersebut di serahkan kepada tingkat lokal, sehingga DBA lokal dapat mengatur lokal DBMS secara otonomi.

• Keberadaan data yang ditingkatkan
Pada DBMS yang tersentralisasi kegagalan pada suatu site akan mematikan seluruh operasional DBMS. Namun pada DDBMS kegagalan pada salah satu site, atau kegagalan pada hubungan komunikasi dapat membuat beberapa site tidak dapat di akses, tetapi tidak membuat operasional DBMS tidak dapat dijalankan.

• Keandalan yang ditingkatkan
Sebuah basis data dapat di replikasi ke dalam beberapa fragmen sehingga keberadaanya dapat di simpan di beberapa lokasi juga. Jika terjadi kegagalan dalam pengaksesan data pada suatu site di karenakan jaringan komunikasi terputus maka site yang ingin mengakses data tersebut dapat mengakses pada site yang tidak mengalami kerusakan.

• Kinerja yang ditingkatkan
Sebuah data ditempatkan pada suatu site dimana data tersebut banyak di akses oleh pengguna, dan hal ini mempunyai dampak yang baik untuk paralel DBMS yaitu memiliki kecepatan dalam pengkasesan data yang lebih baik dibandingkan dengan basis data tersentralisasi Selanjutnya, sejak masing-masing site hanya menangani sebagian dari seluruh basis data , mengakibakan perbedaan pada pelayanan CPU dan I/O seperti yang di karakteristikan pada DBMS tersentralisasi.




• Ekonomi
Grosch's Law menyatakan daya listrik dari sebuah komputer di hitung menurut biaya yang dihabiskan dari penggunaan peralatannya, tiga kali biaya peralatan, 9 kali nya dari daya listrik . Sehingga lebih murah jika membuat sebuah sistem yang terdiri dari beberapa mini komputer yang mempunyai daya yang sama jika dibandingkan dengan memiliki satu buah super komputer. Oleh karena itu lebih efektif untuk menambah beberapa workstation untuk sebuah jaringan dibandingkan dengan memperbaharui sistem mainframe. Potensi yang juga menekan biaya yaitu menginstall aplikasi dan menyimpan basis data yang diperlukan secara geografi sehingga mempermudah operasional pada setiap situs.

• Perkembangan modular
Di dalam lingkungan terdistribusi, lebih mudah untuk menangani ekspansi .Site yang baru dapat di tambahkan ke suatu jaringan tanpa mempengaruhi operational dari site - site yang ada. Penambahan ukuran basis data dapat di tangani dengan menambahkan pemrosesan dan daya tampung penyimpanan pada suatu jaringan. Pada DBMS yang tersentralisasi perkembangan akan di ikuti dengan mengubah perangkat keras dan perangkat lunak.


KERUGIAN

• Kompleksitas
Pada distribusi DBMS yang digunakan adalah replikasinya, DBMS yang asli tidak digunakan untuk operasional, hal ini untuk menjaga reliabilitas dari suatu data. Karena yang digunakan replikasinya maka hal ini menimbulkan berbagai macam masalah yang sangat kompleks dimana DBA harus dapat menyediakan pengaksesan dengan cepat , keandalan dan keberadaan dari basis data yang up to date . Jika aplikasi di dalam DBMS yang digunakan tidak dapat menangani hal - hal tersebut maka akan terjadi penurunan pada tingkat kinerja , keandalan dan kerberadaan dari DBMS tersebut, sehingga keuntungan dari DDBMS tidak akan terjadi.

• Biaya
Meningkatnya kekompleksan pada suatu DDBMS berarti biaya untuk perawatan dari DDBMS akan lebih besar dibandingkan dengan DBMS yang tersentralisasi, seperti biaya untuk membuat jaringannya, biaya komunikasi yang berjalan , orang-orang yang ahli dalam penggunaan, pengaturan dan pengawasan dari DDBMS.

• Keamanan
Pada DBMS yang tersentralisasi, pengaksesan data lebih terkontrol. Sedangkan pada DDBMS bukan hanya replikasi data yang harus di kontrol tetapi jaringan juga harus dapat di kontrol keamanannya.

• Pengontrolan Integritas lebih sulit
Kesatuan basis data yang mengacu pada keabsahan dan kekonsistenan dari data yang disimpan. Kesatuan biasanya di ekspresikan pada batasan, dimana berisi aturan untuk basis data yang tidak boleh diubah. Membuat batasan untuk integrity, umumnya memerlukan pengaksesan ke sejumlah data yang sangat besar untuk mendefinisikan batasan tersebut, namun hal ini tidak termasuk di dalam operasional update itu sendiri. Dalam DDBMS, komunikasi dan biaya pemrosesan yang dibutuhkan untuk membuat suatu batasan integrity mungkin tidak diperbolehkan.
PERANCANGAN RELASIONAL BASIS DATA TERDISTRIBUSI

Faktor - faktor yang dianjurkan untuk digunakan pada basis data terdistribusi yaitu :
1. Fragmentasi : Sebuah relasi yang terbagi menjadi beberapa sub-sub relasi yang disebut dengan fragment, sehingga disebut juga distribusi. Ada dua buah fragmentasi yaitu horisontal dan vertikal. Horisontal fragmentasi yaitu subset dari tupel sedangkan vertikal fragmentasi subset dari atribut.
2. Alokasi, setiap fragmen disimpan pada situs dengan distribusi yang optimal.
3. Replikasi, DDBMS dapat membuat suatu copy dari fragmen pada beberapa situs yang berbeda.

Definisi dan alokasi dari fragmen harus berdasarkan pada bagaimana basis data tersebut digunakan.
Perancangan harus berdasarkan kuantitatif dan kualitatif informasi. Kuantitatif informasi digunakan pada alokasi data sedangkan kualitatif informasi digunakan untuk fragmentasi.
Kuantitatif informasi termasuk :
• Seberapa sering aplikasi di jalankan
• Situs mana yang aplikasinya dijalankan
• Kriteria kinerja untuk transaksi dan aplikasi
Kualitatif informasi termasuk transaksi yang dieksekusi pada aplikasi, termasuk pengaksesan relasi, atribut dan tuple , tipe pengaksesan( R atau W ) dan predikat dari operasional.

Definisi dan alokasi dari fragment menggunakan strategi untuk mencapai obyektifitas yang diinginkan :
1. Referensi Lokal
Jika memungkinkan data harus disimpan dekat dengan yang menggunakan. Bila suatu fragmen digunakan di beberapa lokasi , akan menguntungkan jika fragmen data tersebut disimpan di beberapa lokasi juga.
2. Reliabilitas dan Availabilitas yang ditingkatkan
Keandalan dan ketersediaan data ditingkatkan dengan replikasi. Ada salinan lain yang disimpan di lokasi yang lain.
3. Kinerja yang di terima
Alokasi yang tidak baik dapat mengakibatkan bottleneck terjadi, sehingga akan mengakibatkan banyaknya permintaan dari beberapa lokasi yang tidak dapat dilayani dan data yang diminta menjadi tidak up to date menyebabkan kinerja turun.
4. Seimbang antara kapasitas penyimpanan dan biaya
Pertimbangan harus diberikan pada ketersediaan infrastruktur dan biaya untuk penyimpanan di setiap lokasi, sehingga untuk efisiensi dapat digunakan tempat penyimpanan yang tidak mahal.
5. Biaya komunikasi yang minimal
Pertimbangan harus diberikan untuk biaya akses jarak jauh. Biaya akan minimal ketika kebutuhan lokal maksimal atau ketika setiap site menduplikasi data nya sendiri. Bagaimanapun ketika data yang di replikasi telah di update. Maka data yang ter-update tersebut harus diduplikasi ke seluruh site, hal ini yang menyebabkan naiknya biaya komunikasi.






ALOKASI DATA

Ada empat strategis menurut penempatan data : sentralisasi, pembagian partisi, replikasi yang lengkap dan replikasi yang dipilih.

1. Sentralisasi

Strategi ini berisi satu basis data dan DBMS yang disimpan pada satu situs dengan pengguna yang didistribusikan pada jaringan (pemrosesan distribusi). Referensi lokal paling rendah di semua situs, kecuali situs pusat, harus menggunakan jaringan untuk pengaksesan semua data. Hal ini berarti juga biaya komunikasi tinggi.
Keandalan dan keberadaan rendah, kesalahan pada situs pusat akan mempengaruhi semua sistem basis data.

2. Partisi ( Fragmentasi )
Strategi ini mempartisi basis data yang dipisahkan ke dalam fragmen-fragmen, dimana setiap fragmen di alokasikan pada satu site. Jika data yang dilokasikan pada suatu site, dimana data tersebut sering digunakan maka referensi lokal akan meningkat. Namun tidak akan ada replikasi , dan biaya penyimpanan nya rendah, sehingga keandalan dan keberadaannya juga rendah, walaupun pemrosesan distribusi lebih baik dari pada sentralisasi. Ada satu kelebihan pada sentralisasi yaitu dalam hal kehilangan data, yang hilang hanya ada pada site yang bersangkutan dan aslinya masih ada pada basis data pusat. Kinerja harus bagus dan biaya komunikasi rendah jika distribusi di rancang dengan sedemikian rupa..


3. Replikasi yang lengkap
Strategi ini berisi pemeliharaan salinan yang lengkap dari suatu basis data di setiap site. Dimana referensi lokal, keberadaan dan keandalan dan kinerja adalah maksimal. Bagaimanapun biaya penyimpanan dan biaya komunikasi untuk mengupdate besar sekali biayanya. Untuk mengatasi masalah ini, biasanya digunakan snapshot . Snapshot digunakan untuk menyalin data pada waktu yang telah ditentukan. Data yang disalin adalah hasil update per periode , misalkan per minggu atau perjam, sehingga data salinan tersebut tidak selalu up to date. Snapshot juga digunakan untuk mengimplementasikan table view di dalam data terdistribusi untuk memperbaiki waktu yang digunakan untuk kinerja operasional dari suatu basis data.

4. Replikasi yang selektif
Strategi yang merupakan kombinasi antara partisi,replikasi dan sentralisasi. Beberapa item data di partisi untuk mendapatkan referensi lokal yang tinggi dan lainnya, yang digunakan di banyak lokasi dan tidak selalu di update adalah replikasi ;selain dari itu di lakukan sentralisasi. Obyektifitas dari strategi ini untuk mendapatkan semua keuntungan yang dimiliki oleh semua strategi dan bukan kelemahannya. Strategi ini biasa digunakan karena fleksibelitasnya.

FRAGMENTASI

Kenapa harus dilakukan fragmentasi ?
Ada empat alasan untuk fragmentasi :
1. Kebiasaan ; umumnya aplikasi bekerja dengan tabel views dibandingkan dengan semua hubungan data. Oleh karenanya untuk distribusi data , yang cocok digunakan adalah bekerja dengan subset dari sebuah relasi sebagai unit dari distribusi.

2. Efisien ; data disimpan dekat dengan yang menggunakan. Dengan tambahan data yang tidak sering digunakan tidak usah disimpan.

3. Paralel ; dengan fragmen-fragmen tersebut sebagai unit dari suatu distribusi , sebuah transaksi dapat di bagi kedalam beberapa sub queri yang dioperasikan pada fragmen tersebut. Hal ini meningkatkan konkurensi atau paralelisme dalam sistem, sehingga memeperbolehkan transaksi mengeksekusi secara aman dan paralel.

4. Keamanan ; data yang tidak dibutuhkan oleh aplikasi tidak disimpan dan konsukuen tidak boleh di ambil oleh pengguna yang tidak mempunyai otoritas.

Fragmentasi mempunyai dua kelemahan, seperti yang disebutkan sebelumnya :

1. Kinerja; cara kerja dari aplikasi yang membutuhkan data dari beberapa lokasi fragmen di beberapa situs akan berjalan dengan lambat.
2. Integritas; pengawasan inteegritas akan lebih sulit jika data dan fungsional ketergantungan di fragmentasi dan dilokasi pada beberapa situs yang berbeda.

Pembetulan dari fragmentasi

Fragmentasi tidak bisa di buat secara serampangan, ada tiga buah aturan yang harus dilakukan untuk pembuatan fragmentasi yaitu :
1. Kelengkapan ; jika relasi contoh R di dekomposisi ke dalam fragment R1 , R2 ,R3 , … Rn , masing-masing data yang dapat ditemukan pada relasi R harus muncul paling tidak di salah satu fragmen. Aturan ini di perlukan untuk meyakinkan bahwa tidak ada data yang hilang selama fragmentasi
2. Rekonstruksi; Jika memungkinkan untuk mendefinisikan operasional relasi yang akan dibentuk kembali relasi R dari fragmen-fragmen.
Aturan ini untuk meyakinkan bahwa fungsional ketergantungan di perbolehkan .
3. Penguraian; Jika item data di muncul pada fragment Ri , maka tidak boleh muncul di fragmen yang lain. Vertikal fragmentasi diperbolehkan untuk aturan yang satu ini, dimana kunci utama dari atribut harus diulanmg untuk melakukan rekonstruksi. Aturan ini untuk meminimalkan redudansi.

Tipe dari Fragmentasi

Ada dua tipe utama yang dimiliki oleh fragmentasi yaitu horisontal dan vertikal , tetapi ada juga dua tipe fragmentasi lainnya yaitu : mixed dan derived fragmentasi .





1. Horisontal fragmentasi ;

Fragmentasi ini merupakan relasi yang terdiri dari subset sebuah tuple . Sebuah horisontal fragmentasi di hasilkan dari menspesifikasikan predikat yang muncul dari sebuah batasan pada sebuah tuple didalam sebuah relasi. Hal ini di definisikan dengan menggunakan operasi SELECT dari aljabar relasional . Operasi SELECT mengumpulkan tuple yang memiliki kesamaan kepunyaan; sebagai contoh, tuple yang semua nya menggunakan aplikasi yang sama atau pada situs yang sama. Berikan relasi R sebuah horisontal fragmentasi yang didefinisikan :
P ( R )
dimana P adalah sebuah predikat yang berdasarkan atas satu atau lebih atribut didalam suatu relasi.
Contoh : Diasumsikan hanya mempunyai dua tipe properti yaitu tipe flat dan rumah, horisontal fragmentasi dari properti untuk di sewa dari tipe properti dapat di peroleh sebagai berikut :
P1 : tipe = 'Rumah'( properti sewa)
P2; tipe = 'Flat'(properti sewa)
Hasil dari operasi tersebut akan memiliki dua fragmentasi , yang satu terdiri dari tipe yang mempunyai nilai 'Rumah' dan yang satunya yang mempunyai nilai "Flat'.

Fragment P1
Pno Street Area City Pcode Type Rooms Rent Cno Sno Bno
PA14 16 Holl Dee Aber AB75S Rumah 6 650 CO46 SA9 B7
PG21 18 Dell Hynd Glas G12 Rumah 4 500 CO87 SG37 B3

Fragment P2
Pno Street Area City Pcode Type Rooms Rent Cno Sno Bno
PL94 6 Arg Dee Aber AB74S Flat 4 450 CO67 SL41 B5
PG4 8 Law Hynd Glas G50 Flat 4 400 CO70 SG14 B3
PG16 2 Man Part Glas G67 Flat 3 300 CO90 SG14 B3




Fragmentasi seperti ini mempunyai keuntungan jika terjadi transaksi pada beberapa aplikasi yang berbeda dengan Flat ataupun Rumah.

Fragmentasi skema memuaskan aturan pembetulan (Correctness rules) :
1. Kelengkapan ; setiap tuple pada relasi muncul pada fragment
P1 atau P2

2. Rekonstruksi ; relasi Properti sewa dapat di rekonstruksi dari fragmentasi menggunakan operasi Union , yakni :
P1 U P2 = Properti sewa
3. Penguraian ; fragmen di uraikan maka tidak ada tipe properti yang mempunyai tipe flat ataupun rumah.

Terkadang pemilihan dari strategi horisontal fragmentasi terlihat jelas. Bagaimanapun pada kasus yang lain, diperlukan penganalisaan secara detail pada aplikasi. Analisa tersebut termasuk dalam menguji predikat atau mencari kondisi yang digunakan oleh transaksi atau queri pada aplikasi. Predikat dapat berbentuk sederhana (atribut tunggal) ataupun kompleks (banyak atribut). Predikat setiap atribut mungkin mempunyai nilai tunggal ataupun nilai yang banyak. Untuk kasus selanjutnya nilai mungkin diskrit atau mempunyai range.
Fragmentasi mencari group predikat minimal yang dapat digunakan sebagai basis dari fragmentasi skema. Set dari predikat disebut lengkap jika dan hanya jika ada dua tuple pada fragmen yang sama bereferensi pada kemungkinan yang sama oleh beberapa aplikasi . Sebuah predikat dinyatakan relevan jika ada paling tidak satu aplikasi yang dapat mengakses hasil dari fragment yang berbeda.



2. Vertikal Fragmentasi

Adalah relasi yang terdiri dari subset pada atribut
Fragmentasi vertikal ini mengumpulkan atribut yang digunakan oleh beberapa aplikasi. Di definisikan menggunakan operasi PROJECT pada aljabar relasional. Relasi R sebuah vertikal fragmentasi di definisikan :

 a1,a2,…an (R)

dimana a1,a2,…an merupakan atribut dari relasi R
contoh :Aplikasi Payroll untuk PT. Dream Home membutuhkan nomor pokok daari Staff ( Sno) dan Posisi, Sex, DOB,Gaji dan NIN atribut setiap anggota dari staff tersebut; departemen kepegawaian membutuhkan ; Sno,Fname,Lname, Alamat,Tel_no dan Bno atribut, Vertikal fragmentasi dari
staff untuk contoh ini diperlukan sebagai berikut :
S1 =  Sno,posisi,sex,dob,gaji,nin(Staff)
S2 =  Sno,Fname,Lname,Alamat,Tel_no,Bno(Staff)
Akan menghasilkan dua buah fragmen , kedua buah fragmen tersebut berisi kunci utama ( Sno ) untuk memberi kesempatan yang aslinya untuk di rekonstruksi. Keuntungan dari vertikal fragmentasi ini yaitu fragmen-fragmen tersebut dapat disimpan pada situs yang memerlukannya. Sebagai tambahan kinerja yang di tingkatkan, seperti fragmen yang diperkecil di bandingkan dengan yang aslinya.

Fragmentasi ini sesuai dengan skema kepuasan pada aturan pembetulan (Correcness Rules):

1. Kelengkapan ; setiap atribut di dalam relasi staff muncul pada setiap fragmen S1 dan S2

2. Rekonstruksi ; relasi staff dapat di rekonstruksi dari fragmen menggunakan operasi natural join , yakni :
S1 S2 = Staff

3. Penguraian ; fragment akan diuraikan kecuali kunci utama, karena diperlukan untuk rekonstruksi .

Fragment S1
Sno Posisi Sex DOB Salary NIN
SL21 Manager M 1-oct-60 300000 WK44201B
SG37 Snr Ass F 10-nov-65 150000 WL43251C
SG14 Deputy M 24-mar-70 100000 WL22065B
SA9 Assistant F 20-jan-70 90000 WM53218D


Fragment S2
Sno Fname Lname Alamat Tel_no Bno
SL21 John White 19 Taylor London 0171-884-5112 B5
SG37 Ann Beech 81 George Glasgow 0141-848-3345 B3
SG14 David Ford 63 Ashby Glasgow 0141-339-2177 B3
SA9 Marie Howe 2 Elm Abeerdeen B7






3. Campuran Fragmentasi
Fragmentasi ini terdiri dari horisontal fragmentasi setelah itu vertikal fragmentasi, atau vertikal fragmentasi lalu horisontal fragmentasi.
Fragmentasi campuran ini di definisikan menggunakan operasi SELECT dan PROJECT pada aljabar relasional.
Relasi R adalah fragmentasi campuran yang didefinisikan sbb :
P ( a1,a2,…an (R)) atau  a1,a2,…an (P (R))
dimana p adalah predikat berdasarkan satu atau lebih atribut R dan a1,a2,…an adalah atribut dari R

contoh :

Vertikal fragmentasi staff dari aplikasi payroll dan departemen kepegawaian kedalam :
S1 =  Sno,posisi,sex,dob,gaji,nin(Staff)
S2 =  Sno,Fname,Lname,Alamat,Tel_no,Bno(Staff)
Lalu lakukan horisontal fragmentasi pada fragmen S2 menurut nomor cabang:
S21 =  Bno = B3(S2)
S22 =  Bno = B5(S2)
S23 =  Bno = B7(S2)

Fragment S1
Sno Posisi Sex DOB Salary NIN
SL21 Manager M 1-oct-60 300000 WK44201B
SG37 Snr Ass F 10-nov-65 150000 WL43251C
SG14 Deputy M 24-mar-70 100000 WL22065B
SA9 Assistant F 20-jan-70 90000 WM53218D

Fragment S21
Sno Fname Lname Alamat Tel_no Bno
SG37 Ann Beech 81 George Glasgow 0141-848-3345 B3
SG14 David Ford 63 Ashby Glasgow 0141-339-2177 B3

Fragment S22
Sno Fname Lname Alamat Tel_no Bno
SL21 John White 19 Taylor London 0171-884-5112 B5

Fragment S23
Sno Fname Lname Alamat Tel_no Bno
SA9 Marie Howe 2 Elm Abeerdeen B7







Dari fragmentasi tersebut akan menghasilkan tiga buah fragmen yang baru berdasarkan nomor cabang. Fragmentasi tersebut sesuai dengan aturan pembetulan.(Correction rules)

1. Kelengkapan ; Setiap atribut pada relasi staff muncul pada fragmentasi S1 dan S2 dimana setiap tupel akan mencul pada fragmen S1 dan juga fragmen S21 ,S22 dan S23 .

2. Rekonstruksi ; relasi staff dapat di rekonstruksi dari fragmen menggunakan operasi Union dan Natural Join , yakni: S1 (S21 U S22 U S23 ) = Staff

3. Penguraian ; penguraian fragmen ; tidak akan ada Sno yang akan muncul di lebih dari satu cabang dan S1 dan S2 adalah hasil penguraian kecuali untuk keperluan duplikasi kunci utama.


4. Derived Horisontal Fragmentation

Beberapa aplikasi melibatkan dua atau lebih relasi gabungan. Jika relasi disimpan ditempat yang berbeda, mungkin akan memiliki perbedaan yang siginifikan di dalam proses penggabungan tersebut. Di dalam fragmentasi ini akan lebih pasti keberadaan relasi atau fragmen dari relasi di tempat yang sama.
Derived fragmen : horisontal fragmen yang berdasarkan fragmen dari relasi yang utama
Istilah anak akan muncul kepada relasi yang mengandung foreign key dan parent pada relasi yang mengandung primari key. Derived fragmentasi di jabarkan dengan menggunakan operasi semijoin dari aljabar relasional.
Misalkan relasi anak adalah R dari relasi parent adalah S, maka fragmentasi derived digambarkan sebagai berikut :

RI = R Sf L  I  w

Dimana w adalah nomor dari fragmen horisontal yang telah digambarkan pada S dan f adalah atribut join

Contoh :

Suatu perusahan mempunyai aplikasi yang menggabungkan relasi staff dan PropertyForRent secara bersamaan. Untuk contoh ini di asumsikan staff telah terfragmentasi secara horisontal berdasarkan nomor cabang. Jadi data yang berhubungan dengan cabang disimpan di tempat :

S3 =  Bno = B3(Stsff)
S4 =  Bno = B5(Staff)
S5 =  Bno = B7(Staff)


Diasumsikan bahwa properti PG4 diatur oleh SG14. Ini seharusnya berguna untukmenyimpan data propetri yang menggunakan strategi fragmentasi sama. Ini di peroleh dengan menggunakan derived fragmentasi untuk menfragmentasi secara horisontal relasi PropertiForRent berdasarkan nomor cabang :

PI = PropertiForRent staffno Sf 3  I  5

Menghasilkan 3 fragmen ( P3,P4 dan P5) . satu terdiri dari proreprti yang diatur oleh staff dengan nomor cabang B3 (P3), yang satunya terdiri dari properti yang diatur oleh staf dengan nomor cabang B5 ( P5) dan yangterakhir terdiri dari properti yang diatur oleh staff dengna nomro cabang B7 (P7) . Akan mudah dilihat skema fragmentasi ini sesuai dengan peraturan fragmentasi.


Fragment P3
Pno Street City Pcode Type Rooms Rent Cno Sno
PG4 6Law Glas G11 Flat 3 350 CO40 SG149
PG36 2 Mann Glas G32 Flat 3 375 C093 SG37
PG21 18 Dell Glas G12 House 4 500 CO87 SG37
PG16 5 Nov Glas G12X Flat 4 450 C093 SG14

Fragment P4
Pno Street City Pcode Type Rooms Rent Cno Sno
PL94 6 Arg Lon NW1 Flat 4 400 CO87 SL41

Fragment P5
Pno Street City Pcode Type Rooms Rent Cno Sno
PA14 16Holl Aber AB74S House 6 650 CO46 SA9






5. Tidak Terdapat Fragmentasi
Strategi final adalah tidak memfragmentasikan relasi. Sebagai contoh, relasi cabang hanya mengandung sejumlah update secara berkala . Daripada mencoba untuk menfragmentasikan relasi secara horisontal, misalnya nomor cabang akal lebih masuk akal lagi untuk membiarkan relasi keseluruhan dan mereplikasi relasi cabang pada setiap sisinya.