Adalah wahyu Allah Nabi Muhammad SAW yang pertama turun di gua HIra Surat AL-ALaq 1 hingga 5 “Bacalah” dengan menyebut nama Tuhan mu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah bacalah dan Tuhannmu yang maha pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui”.
Renungkanlah betapa Allah SWT menurunkan perintah membaca untuk pertama kalinyya kepada umat manusia. Jelas ada pesan yang ingin disampaikan Yang Maha Kuasa bahwa membaca itu sangat penting dilakukan oleh umat manusia. Tentu saja hal itu sudah terbukti. Bagaimana tidak sejumlah tokoh dunia termasyur dimana pun mengaku kesuksessannya disebabkan karena membaca. Sebut saja Muhammad Natsir,Hamka, presiden pertama Ri Seokarno atau tokoh dunia lainnya seperti perdana mentri Inggris Margareth teacher atau Dalai Lama kesuksesan karier yang diperoleh dari kebiasaan membaca juga dialami H. Sumpurno,MBA kepala pengawas obat dan makanan . menurut lulusan UGM ini kunci kesuksesan adalah menjadi pekerja yang tangguh dan keras dan modal dasarnya adalah memiliki kesuksesan membaca.bagaimana menerapkan budaya membaca di tengah-tengah keluarga.
Terutama anak-anak???
Bacalah dengan nama Tuhanmu demikian ayat pertama yang turun dari Allah SWT kepada Muhamaad SAW , menunjukan betapa pentingnya kebbiasaan membaca bagi umat manusia. H. Sampurno, MBA kepala badan POM salah satu tokoh yang mampu meraih kesuksesan lewat membaca menyatakan kebiaasaan membaca harus diterapkan oang tua kepada anak-anak sejak usia dini. Menurut H. Sampurno,MBA awalnya membiasakan diri membaca sangat sulit dilakukan namun setelah terbiasa kebiasaan membaca itu kebutuhan. TetapI membaca bisa menjadi kebutuhan jika kita merasakan hasilnya. Tokoh satu ini mengakui saat menghadapi persoalan sulit ia seolah-olah mendapat intuisi cepat menggali menganalisa serta mencari alternative-alternatif solusi. Semua itu ternyata merupakan hasil endapan proses panjang dari kebiasaan membaca hingga membaca buku itu menjadi guru dan referensi solusi persoalan kehidupan. Bagaimana sebenarnya kondisi masyarakat Indonesia terhadap kegemaran membaca??
Betapa besarnya manfaat membaca ternyata tidak sesuai dengan trend membaca dikalangan masyarakat Indonesia. Kebiasaan membaca buku kalangan masyarakat masih rendah. Berdasarkan penelitian media informasi seperti radio dan televisi lebih popular dibanding buku. Dalam menyerap informasi masyarakat Indonesia lebih memilih mendengarkan dan menonton daripada membaca.
Terbukti kebangkitan dunia perbukuan di Indonesia saat ini masih jauh dibandingkan dengan perkembangan produksi dan komsumsi perbukuan di Asia Tenggara. Tahun 2000 perbandingan antara produksi buku dan jumlah penduduk di dua Negara , Indonesia yang berpenduduk 203 juta jiwa hanya memproduksi 2000 judul buku per tahun sementara Malaysia yang berpenduduk 21 juta jiwa mampu memproduksi 15.000 judul buku pertahun. Mungkin itulah factor penyebab kualitas dan prestasi akademis generasi muda Indonesia jauh ketinggalan dengan kaum Asia Tenggara bahkan dunia. Bagaimana sebenarnya budaya membaca di Negara maju seperti jepang?
Telah terbukti kebiasaan membaca dapat mempengaruhi intelektualitas seorang. Semakin tinggi kebiasaan membaca penduduk disuatu Negara. Lihat saja bagaimana pemandangan di kereta bawah tanah atau kereta umum dinegeri matahari terbit jepang, para penumpangnya asyik membaca buku. Begitu pula ditempat-tempat umum seperti halte bis, taman, ruang tunggu atau kafe. Pemandangan orang membaca bukan menjadi barang asing lagi. Survey menunjukan orang jepang rata-rata membaca 1,5 buku perbulan.
Pemandangan membaca di tempat umum dan hasil survey tersebut menunjukan trend membaca dikalangan masyarakat jepang. Sementara di Indonesia pemandangan yang lazim terdapat ditempat umum adalah sekumpulan orang yang mengobrol menelefon mengirim sms atau sekedar duduk-duduk menunggu waktu. Remaja dan anak-anak di Indonesia kini juga lebih senang membeli perangkat game atau berbelanja kebutuhan terkait dengan penampilan daripada membeli buku sementara orang tua juga tidak membiasakan diri membelikan anak-anak mereka buku-buku bacaan tentu saja buku bacaan yang bermutu. sayang sekali bukan???
(sumber manajemen Qolbu)
Senin, 28 Desember 2009
baca baca baca baca,,,,mari membaca
Diposting oleh
trisma juarsih
di
19.04
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Selasa, 22 Desember 2009
“BANYAK CARA MENUJU PINTAR”
“Saya terganggu dalam belajar” ungkapan ini memang enggak asing ditelinga kita sebagai pelajar atau mahasiswa. Sebenarnya kalimat “ saya tergangu dalam belajar” itu tanda-tanda adanya kesulitan yang mengahalangi prosesor otak kita untuk berkreasi. Kesulitan atau ganguan apa sich yang dialami kita sehingga kita malas belajar.
Coba kita bahas satu demi satu kesulitan tersebut :
1. Enggak bisa konsentrasi ketika belajar apalagi sama matakuliah atau pelajaran yang memang bikin kita boring alias jenuh.
2. Tugas yang menumpuk bikin kita malas untuk membagi waktu.
3. Cara baca kita lemah dan enggak tahu mana yang penting dan yang tidak perlu kita hafal.
4. Buku catatan kurang lengkap, tidak ada buku diktat atau buku pegangan.
5. Rasa benci, enggan terhadap sebagian matkul /pelajaran ditambah komunikasi yang buruk terhadap guru / dosennya.
6. Persepsi jelek bahwa memang ada beberapa materi yang benar-benar sulit dan kegagalan dalam materi tersebut yang wajar.
7. Pergaulan negative
8. Kondisi kesehatan dan perasaaan yang resah, problematika keluarga yang dapat mengganggu akal pikiran dan melemahkan daya ingat.
Belajar ? harus! Apa boleh buat memang keharusan kita sebagai masiswa atau pelajar. Kalau tidak, namanya apa dong! Senang atau enggak, kita memang dituntut untuk menguasai setiap ,mata pelajaran yang ada dalam kurikulum. Terserah deh nanti kita mau menekuni bidang apa semua harus kita ikuti.
Kesal? Kayanya sih enggak perlu. Toh semua ilmu pasti ada gunanya. Sekarang belum terlihat, yang ada Cuma kesal saja. Padahal,siapa tahu suatu hari kelak kita bis nikmatin kegunaanya.
Banyak belajar banyak lupa, jarang belajar jarang lupa ngagak belajar enggak lupa? Ach itu c omongan orang yang malas belajar. Yang bener, ketika belajar justru kita melatih prosesor otak kita. Makin banyak latiahan makin bagus dech hasilnya.
Sebelum kita memulai belajar dan memperbaiki cara belajar, kita harus melakukan persiapan-persiapan yang merupakan dasar dalam menata cara belajar yang baik dan efektif, yaitu sebagai berikut :
1. Hadir dalam jam matkul serta tidak pernah absen
2. Mengetahui tempat yang sesuai menurut kita untuk belajar ,bisa dimana saja dan kapan saja.
3. Menata dan menyiapkan buku-buku catatan sebaik mungkin.
4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan otak kita . karena pada dasarnya itu kemampuan kerja otak manusia berbeda-beda.
5. Kondisi kesehatan dan kejiwaan juga perlu kita perhatikan.
6. Jangan belajar dalam kondisi badan lelah.
7. Berharap dalam belajar dari cara yang santai dan lambat ke cara yang serius, teratur dan cepat.
Agar kita dapat mewujudkan cara belajar yang baik dan dasar-dasar pokok,
yaitu:
• Membaca pelajaran secara menyeluruh, seperti dengan menghafal semua garis besar, judul sub bab.
• Belajar dan menghafal yaitu lebih mengidentifikasikan poin-poin penting ,memahami rumus.
Menghafal itu engga sulit tapi butuh rutinitas dan ada juga cara-cara biar nggak cepat bosen,
contohnya:
1. Pilih kata favorit dan jadikan singkatan untuk membantu kita mengingat hal-hal ertentu
2. Buat catatan kecil yang mudah di bawa (tapi bukannya dengan melegalkan saat ujian)
3. Sambil jalan-jalan (kyanya OK jg)
• Kegiatan ricek
Ricek mungkin ada beberapa dari kita yang enggak tahu maknanya bahkan baru didengar. Ricek itu maksudnya pemeliharaan terhadap pengetahuan yang sudah didapat tujuannya. Untuk menanggulangi sifat lupa. Cara-cara bervariasi, tergantung materi pelajarannya dan cara belajar kita tapi yang terbaik yaitu cara yang sama dengan penggunaan kita terhadap materi tersebut dalam kehidupan aplikasi.
• Kegiatan Evaluasi
Banyak dari kita yang mengganggap evaluasi itu kurang penting. Namun evaluasi memberikan kita pemahaman lebih sempurna. Bagaimana untuk melakukan evaluasi ikuti langkah berikut:
1. Fokuskan pada bagian sulit yang sering kita temui dalam belajar
2. Upayakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sampai yang sulit sekalipun
Evaluasi dilakukan saat berada didekat teman-teman pada hari aktif belajar sebelum hari-hari ujian.
Dan yang terakhir kali yang akan kita bahas adalah mempersiapkan agar kita mempunyai daya ingat yang kuat :
• Upaya mengkaitkan antara bagian-bagian pelajaran dengan membaca secara global seperti telah kita bahas tadi
• Menghafal ungkapan –ungkapan dan bagian-bagian ertentu sebagai kunci dapat menjangkau bagian-bagian pelajaran.
• Berdiskusi
• Melakukan ricek dengan cara-cara yang berbeda
• Melatih daya kritis.
Nah jika ada ujian jangan terlalu buat strezz atau pusing, kan sudah mengetahui metode-metodenya..
Jadi, GOOD LUCK ya!!
Coba kita bahas satu demi satu kesulitan tersebut :
1. Enggak bisa konsentrasi ketika belajar apalagi sama matakuliah atau pelajaran yang memang bikin kita boring alias jenuh.
2. Tugas yang menumpuk bikin kita malas untuk membagi waktu.
3. Cara baca kita lemah dan enggak tahu mana yang penting dan yang tidak perlu kita hafal.
4. Buku catatan kurang lengkap, tidak ada buku diktat atau buku pegangan.
5. Rasa benci, enggan terhadap sebagian matkul /pelajaran ditambah komunikasi yang buruk terhadap guru / dosennya.
6. Persepsi jelek bahwa memang ada beberapa materi yang benar-benar sulit dan kegagalan dalam materi tersebut yang wajar.
7. Pergaulan negative
8. Kondisi kesehatan dan perasaaan yang resah, problematika keluarga yang dapat mengganggu akal pikiran dan melemahkan daya ingat.
Belajar ? harus! Apa boleh buat memang keharusan kita sebagai masiswa atau pelajar. Kalau tidak, namanya apa dong! Senang atau enggak, kita memang dituntut untuk menguasai setiap ,mata pelajaran yang ada dalam kurikulum. Terserah deh nanti kita mau menekuni bidang apa semua harus kita ikuti.
Kesal? Kayanya sih enggak perlu. Toh semua ilmu pasti ada gunanya. Sekarang belum terlihat, yang ada Cuma kesal saja. Padahal,siapa tahu suatu hari kelak kita bis nikmatin kegunaanya.
Banyak belajar banyak lupa, jarang belajar jarang lupa ngagak belajar enggak lupa? Ach itu c omongan orang yang malas belajar. Yang bener, ketika belajar justru kita melatih prosesor otak kita. Makin banyak latiahan makin bagus dech hasilnya.
Sebelum kita memulai belajar dan memperbaiki cara belajar, kita harus melakukan persiapan-persiapan yang merupakan dasar dalam menata cara belajar yang baik dan efektif, yaitu sebagai berikut :
1. Hadir dalam jam matkul serta tidak pernah absen
2. Mengetahui tempat yang sesuai menurut kita untuk belajar ,bisa dimana saja dan kapan saja.
3. Menata dan menyiapkan buku-buku catatan sebaik mungkin.
4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan otak kita . karena pada dasarnya itu kemampuan kerja otak manusia berbeda-beda.
5. Kondisi kesehatan dan kejiwaan juga perlu kita perhatikan.
6. Jangan belajar dalam kondisi badan lelah.
7. Berharap dalam belajar dari cara yang santai dan lambat ke cara yang serius, teratur dan cepat.
Agar kita dapat mewujudkan cara belajar yang baik dan dasar-dasar pokok,
yaitu:
• Membaca pelajaran secara menyeluruh, seperti dengan menghafal semua garis besar, judul sub bab.
• Belajar dan menghafal yaitu lebih mengidentifikasikan poin-poin penting ,memahami rumus.
Menghafal itu engga sulit tapi butuh rutinitas dan ada juga cara-cara biar nggak cepat bosen,
contohnya:
1. Pilih kata favorit dan jadikan singkatan untuk membantu kita mengingat hal-hal ertentu
2. Buat catatan kecil yang mudah di bawa (tapi bukannya dengan melegalkan saat ujian)
3. Sambil jalan-jalan (kyanya OK jg)
• Kegiatan ricek
Ricek mungkin ada beberapa dari kita yang enggak tahu maknanya bahkan baru didengar. Ricek itu maksudnya pemeliharaan terhadap pengetahuan yang sudah didapat tujuannya. Untuk menanggulangi sifat lupa. Cara-cara bervariasi, tergantung materi pelajarannya dan cara belajar kita tapi yang terbaik yaitu cara yang sama dengan penggunaan kita terhadap materi tersebut dalam kehidupan aplikasi.
• Kegiatan Evaluasi
Banyak dari kita yang mengganggap evaluasi itu kurang penting. Namun evaluasi memberikan kita pemahaman lebih sempurna. Bagaimana untuk melakukan evaluasi ikuti langkah berikut:
1. Fokuskan pada bagian sulit yang sering kita temui dalam belajar
2. Upayakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sampai yang sulit sekalipun
Evaluasi dilakukan saat berada didekat teman-teman pada hari aktif belajar sebelum hari-hari ujian.
Dan yang terakhir kali yang akan kita bahas adalah mempersiapkan agar kita mempunyai daya ingat yang kuat :
• Upaya mengkaitkan antara bagian-bagian pelajaran dengan membaca secara global seperti telah kita bahas tadi
• Menghafal ungkapan –ungkapan dan bagian-bagian ertentu sebagai kunci dapat menjangkau bagian-bagian pelajaran.
• Berdiskusi
• Melakukan ricek dengan cara-cara yang berbeda
• Melatih daya kritis.
Nah jika ada ujian jangan terlalu buat strezz atau pusing, kan sudah mengetahui metode-metodenya..
Jadi, GOOD LUCK ya!!
Diposting oleh
trisma juarsih
di
02.52
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
BERMAIN PLAY STATION YANG MEMBUAT JADI PINTAR
BERMAIN PLAY STATION
YANG MEMBUAT JADI PINTAR
Di zaman yang sudah modern ini,banyak alat-alat yang canggih yang telah diciptakan dengan teknologi tinggi. Diantara alat-alat tersebut ada alat yang dapat dipergunakan untuk membantu proses pendidikan atau penunjang untuk belajar, seperti computer yang dapat menyimpan data-data yang dapat kita gunakan sebagai bahan untuk kita belajar.
Tapi lain halnya dengan PLAY STATION. Orang mengganggap bahwa PLAY STATION hanyalah sekedar game atau permainan belaka, tapi di balik semua itu ada fungsi lainnya yaitu dapat membantu anak-anak untuk berkarya, berimajinasi, berkreasi dan dapat pula memecahkan suatu misi atau persoalan masalah yang belum terpecahkan. Serta dipermainan ini pun kita dituntut agar dapat memahami atau mengerti bahasa asing terutama untuk bahasa interrnasional yaitu Bahasa Inggris.
Tapi masalah baru dari suatu permainan PLAY STATION ini adalah bagaimana para GAMER memainnkanya, karena dapat bersifat positif atau bahkan mungkin negative. Apabila meraka bermain tak kenal waktu dan tanpa memikirkan hal-hal yang lebih penting atau bermanfaat,itu dapat membuat mereka semakin bodoh. Apalagi bila diselingi dengan belajar,beribadah dan berbakti kepada orang tua.
Maka dari itu sebagai penerus bangsa sebaiknya janganlah menjadi pencandu sejati PLAY STATION , tapi bersikaplah sebagai seseorang yang bermain PLAY STATION itu sebagai keseriusan , kebutuhan dan rutinitas hingga masuk terlalu jauh ke dalam pengaruhnya atau kesesatannya.
Sebenarnya PLAY STATION tidak dapat membuat kita menjadi pintar , tapi yang menentukannya adalah orang itu sendiri, tapi yang menentukannya adalah orang itu sendiri. Dengan adanya kemampuan untuk belajar dan meraih prestasi , maka tidaklah heran kalau kita menjadi pintar.
Sebetulnya selain PLAY STATION ada pula permainan yang dapat membuat kita bisa melupakan segalanya seperti permainan on-line yang ada di computer atau sering disebut PC. Bahkan kalau setiap hari berolah raga khususnya untuk belajar api malah terus bermain dan bermain.
Sekali lagi saya menghimbau, yang namanya sebuah permainan dapat menyebabkan kecanduan atau ketergantungan seperti halnya narkoba, karena permainan itu dapat membuat rasa penasaran. Janganlah kita diperbudak oleh permainan, jadikanlah sebuah permainan itu motivasi dan mendorong kita untuk meraih prestasi.
Marilah kita mengatur semua kegiatan kita agar dapat meraih cita-cita yang kita inginkan. Dan janganlah jadikan permainan sebagai yang nomor satu,tapi belajarlah yang harus dinomor satukan.
YANG MEMBUAT JADI PINTAR
Di zaman yang sudah modern ini,banyak alat-alat yang canggih yang telah diciptakan dengan teknologi tinggi. Diantara alat-alat tersebut ada alat yang dapat dipergunakan untuk membantu proses pendidikan atau penunjang untuk belajar, seperti computer yang dapat menyimpan data-data yang dapat kita gunakan sebagai bahan untuk kita belajar.
Tapi lain halnya dengan PLAY STATION. Orang mengganggap bahwa PLAY STATION hanyalah sekedar game atau permainan belaka, tapi di balik semua itu ada fungsi lainnya yaitu dapat membantu anak-anak untuk berkarya, berimajinasi, berkreasi dan dapat pula memecahkan suatu misi atau persoalan masalah yang belum terpecahkan. Serta dipermainan ini pun kita dituntut agar dapat memahami atau mengerti bahasa asing terutama untuk bahasa interrnasional yaitu Bahasa Inggris.
Tapi masalah baru dari suatu permainan PLAY STATION ini adalah bagaimana para GAMER memainnkanya, karena dapat bersifat positif atau bahkan mungkin negative. Apabila meraka bermain tak kenal waktu dan tanpa memikirkan hal-hal yang lebih penting atau bermanfaat,itu dapat membuat mereka semakin bodoh. Apalagi bila diselingi dengan belajar,beribadah dan berbakti kepada orang tua.
Maka dari itu sebagai penerus bangsa sebaiknya janganlah menjadi pencandu sejati PLAY STATION , tapi bersikaplah sebagai seseorang yang bermain PLAY STATION itu sebagai keseriusan , kebutuhan dan rutinitas hingga masuk terlalu jauh ke dalam pengaruhnya atau kesesatannya.
Sebenarnya PLAY STATION tidak dapat membuat kita menjadi pintar , tapi yang menentukannya adalah orang itu sendiri, tapi yang menentukannya adalah orang itu sendiri. Dengan adanya kemampuan untuk belajar dan meraih prestasi , maka tidaklah heran kalau kita menjadi pintar.
Sebetulnya selain PLAY STATION ada pula permainan yang dapat membuat kita bisa melupakan segalanya seperti permainan on-line yang ada di computer atau sering disebut PC. Bahkan kalau setiap hari berolah raga khususnya untuk belajar api malah terus bermain dan bermain.
Sekali lagi saya menghimbau, yang namanya sebuah permainan dapat menyebabkan kecanduan atau ketergantungan seperti halnya narkoba, karena permainan itu dapat membuat rasa penasaran. Janganlah kita diperbudak oleh permainan, jadikanlah sebuah permainan itu motivasi dan mendorong kita untuk meraih prestasi.
Marilah kita mengatur semua kegiatan kita agar dapat meraih cita-cita yang kita inginkan. Dan janganlah jadikan permainan sebagai yang nomor satu,tapi belajarlah yang harus dinomor satukan.
Diposting oleh
trisma juarsih
di
02.45
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook